Kinerja Penelitian

Penelitian merupakan salah satu tugas dalam Tridarma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan oleh dosen. Halaman ini menampilkan berbagai penelitian yang telah dilaksanakan oleh dosen di Universitas Komputer Indonesia.


2024 2023 2022 2021 2020 2019 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000

Data Penelitian - Tahun 2019

Menampilkan 284 dari 284 data

Klik pada judul penelitian untuk melihat detail data penelitian

PERANCANGAN ALAT BANTU PRAKTIK ARM ROBOT PADA PENGGUNAAN TEACHING PENDANT DENGAN PENDEKATAN VALUE ENGINEERING
Peneliti

Prof. Dr. Ir. H. M. Yani Syafei, M.T, CSBA.

Program Studi

TEKNIK INDUSTRI - S1

Deskripsi/Abstrak
Praktik kendali robot menggunakan sebuah Teaching Pendant untuk berkomunikasi antara pengguna dengan lengan robot. Teaching pendant yang digunakan memiliki berat sekitar 1,250 Kg. Pengguaan Teaching Pendant ini menggunakan tangan kiri sebagai penumpu utama dan on/off motor dari lengan robot. Sedangkan tangan kanan digunakan sebagai operator dalam menekan tombol penggerak yang ada di Teaching Pendant. Pengguna dalam kondisi berdiri saat praktik mengendalikan robot. Penggunaan Teaching Pendant ini menimbulkan beberapa keluhan sakit pada tangan kiri, tangan kanan dan pinggang. Berdasarkan masalah yang sudah dijabarkan di atas, penulis mengusulkan perlunya ada sebuah alat bantu untuk memegang Teaching Pendant. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan Value Engineering yaitu dengan pembuatan FAST diagram untuk penentuan fungsi alat bantu dan Nordic Body Map untuk mendapatkan data keluhan pasti. Responden adalah pengguna langsung dari Teachign Pendant. Hasil didapatkan presentase keluhan total sebesar 67,98%. Alat bantu yang sudah dibuat berbentuk lengan penyangga dengan material besi hollow untuk memegang Teaching Pendant. Pengujian alat dilakukan dengan responden yang sama saat pengumpulan data awal, yaitu dengan pengisian Nordic Body Map kembali. Hasil dari penggunaan alat bantu ini mampu menurukan nilai keluhan total sebesar 36,36% dari nilai total keluhan awal.
PENGEMBANGAN FASILITAS LISTRIK MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS DI PT PLN (PERSERO) RAYON SIAK
Peneliti

Iyan Andriana, S.T., M.T.

Program Studi

TEKNIK INDUSTRI - S1

Deskripsi/Abstrak
PLN Rayon Siak merupakan perusahaan jasa yang memiliki peranan untuk melayani masyarakat, terutama yang berada di Kabupaten Siak. Kendala yang dihadapi PLN dalam proses melayani masyarakat diantaranya adalah masih kurangnya fasilitas listrik yang memadai. Fasilitas listrik yang terdapat di PLN diantaranya meliputi fasilitas pelayanan dan fasilitas jaringan listrik. Dalam melayani masyarakat, PLN harus meningkatkan atau mengembangkan fasilitas dari beberapa pilihan alternatif yang ada agar dapat menjadi lebih baik. Kemungkinan pilihan alternatif dalam mengembangkan fasilitas listrik ini diantaranya adalah dengan membangun posko pelayanan, pembangkit PLTMG dan Gardu Induk (GI). Metode yang dapat membantu mempermudah dalam menentukan pilihan alternatif dari permasalahan yang ada yaitu adalah menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Metode AHP merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan pilihan alternatif terbaik dari sebuah permasalahan yang tidak terstruktur dan atau semi terstruktur. Metode ini memiliki peran sebagai alat bantu yang dapat digunakan untuk memilih alternatif atau solusi dengan lebih cepat. Permasalahan yang terdapat dalam pengembangan fasilitas listrik ini merupakan permasalahan yang tidak terstruktur. Metode AHP sangat cocok digunakan dalam pengambilan keputusan pada permasalahan pengembangan fasilitas listrik. Pengambilan keputusan adalah tahapan dalam pemilihan alternatif pengembangan fasilitas pelayanan dan jaringan listrik. Hasil pengolahan data yang dilakukan diperolehlah pilihan alternatif terbaik yaitu membangun posko dengan persentasi 71,58%, PLTMG dengan persentasi16,42% kemudian gardu induk dengan persentasi 11,99%. Hasil akhir menggunakan metode AHP menunjukkan bahwa yang menjadi prioritas sebaiknya dilaksanakan terlebih dahulu adalah membangun posko karena memiliki persentasi tertinggi.
ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN INJECTION MOLDING DI BAGIAN PRODUKSI PT. DIAN MEGAH INDO PERKASA MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FAULT TREE ANALYSIS
Peneliti

Gabriel Sianturi, M.T, S.T

Program Studi

TEKNIK INDUSTRI - S1

Deskripsi/Abstrak
Salah satu faktor terpenting dalam proses produksi adalah kinerja mesin. Mesin merupakan alat utama dalam pembuatan produk, apabila salah satu mesin mengalami kerusakan ataupun penurunan performasi maka target produksi tidak akan tercapai. Metode overall equipment effectiveness merupakan metode yang digunakan untuk menghitung efektivitas suatu mesin, dimana avalaibility, performance dan quality menjadi komponen terpenting dalam metode ini. Selain itu untuk dapat melihat nilai kerugian yang dialami oleh perusahaan maka diperlukanlah perhitungan metode Six Big Losses. Selanjutnya nilai efektivitas dan nilai Six Big Losses tersebut akan dianalisis menggunakan metode Fault Tree Analysis. Mesin injection molding merupakan mesin yang memproduksi produk dari plastik, namun mesin ini belum sepenuhnya bekerja secara efektif. Hal ini dapat diketahui dari rendahnya nilai overall equipment effectiveness (OEE) yang telah dihitung yaitu sebesar 70,83% untuk periode Januari 2018, 74,25% untuk periode Februari 2018 dan 78,66% untuk periode Maret 2018. Nilai ini masih jauh dari target nilai ideal OEE yang telah ditetapkan oleh Seiichi Nakajima yaitu diatas 85%. Akar penyebab dari rendahnya nilai OEE tersebut adalah karena tingginya nilai six big losses yang telah dihitung. Faktor yang menyebabkan rendahnya nilai efektivitas dan tingginya nilai Six Big Losses diantara lain yaitu breakdown pada mesin, penurunan kecepatan produksi, gangguan pada molding dan masih terdapat produk-produk yang tidak sesuai standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis yang telah dilakukan maka terdapat beberapa perbaikan yang dibutuhkan PT Dian Megah Indo Perkasa. Usulan perbaikan yang direkomendasikan meliputi eliminasi six big losses, pemberian seminar pelatihan pada seluruh operator mesin injection molding dan pembuatan standar operasional prosedur (SOP) guna meningkatkan nilai overall equipment effectiveness (OEE)