Kinerja Penelitian
Penelitian merupakan salah satu tugas dalam Tridarma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan oleh dosen. Halaman ini menampilkan berbagai penelitian yang telah dilaksanakan oleh dosen di Universitas Komputer Indonesia.
2024 2023 2022 2021 2020 2019 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000
Data Penelitian - Tahun 2016
Menampilkan 190 dari 193 dataKlik pada judul penelitian untuk melihat detail data penelitian
MODEL TRANSPORTASI TERPADU KOTA BANDUNG BERBASIS RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)
Peneliti
Irawan Afrianto, S.T, M.T Hanhan Maulana, M.Kom., Ph.D.
Program Studi
TEKNIK INFORMATIKA - S1
Deskripsi/Abstrak
-
MODEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TATA KELOLA KEUANGAN UMKM BERBASIS SAK ETAP PADA PARA PELAKU UMKM DI KOTA MAJALAYA
Peneliti
Supriyati, S.E., M.Si., Ak., CA., ASEAN CPA., C.PI., CIAP.
Program Studi
KOMPUTERISASI AKUNTANSI - D3
Deskripsi/Abstrak
-
MODEL POTENSI INDUSTRI KREATIF SKALA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN BANDUNG BARAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN
Peneliti
Assoc. Prof. Dr. Deden Abdul Wahab Sya'roni, Ir.,M.Si Assoc. Prof. Dr. Rahma Wahdiniwaty, Dra.,M.Si. Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T
Program Studi
MAGISTER MANAJEMEN - S2
Deskripsi/Abstrak
-
PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF MELALUI KETERPADUAN DENGAN PRODUK DESTINASI WISATA DI BANDUNG RAYA DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI LOCATION BASED SERVICE DAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM
Peneliti
Assoc. Prof. Dr. Deden Abdul Wahab Sya'roni, Ir.,M.Si Assoc. Prof. Dr. Rahma Wahdiniwaty, Dra.,M.Si. Eko Budi Setiawan, S.Kom., M.T
Program Studi
MAGISTER MANAJEMEN - S2
Deskripsi/Abstrak
-
PENGARUH PERBEDAAN KONSEP DESAIN MIHRAB MASJID TERHADAP PERSEPSI UMAT PENGGUNA
Peneliti
Ryanty Derwentyana Nazhar, M.Ds Cherry Dharmawan, S.Sn, M.Sn
Program Studi
DESAIN INTERIOR - S1
Deskripsi/Abstrak
Penelitian ini akan mengambil desain mihrab sebagai objek penelitian. Mihrab merupakan area yang menjadi fokal point dalam sebuah masjid, yang berfungsi sebagai penunjuk arah kiblat dan tempat shalat untuk imam. Mihrab dengan desain klasik/tradisional Arab memberikan pengaruh yang kuat terhadap desain mihrab-mihrab di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan mihrab masjid Al Irsyad didesain dengan konsep yang jauh berbeda. Maka dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk membandingkan kedua desain tersebut pada umat pengguna untuk mencari tingkat perbedaan antara kedua konsep desain tersebut ditinjau dari persepsi umat pengguna. Perbandingan ini dilakukan bukan untuk mencari keburukan salah satu desain, namun mencari persepsi yang paling positif yang dapat dirasakan oleh umat pengguna pada saat ini. Respon positif ini diutamakan kepada respon terhadap nilai-nilai citra Islami. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan pendekatan analisis kuantitatif komparatif. Eksperimen dilakukan dengan cara memberikan stimulasi berupa ruang kepada kira-kira 55 orang subjek penelitian. Ruangan yang disiapkan adalah berupa mihrab dari dua konsep desain yang berbeda yaitu mihrab dipengaruhi oleh konsep klasik/tradisional Arab (diwakili oleh mihrab masjid Agung TSM Bandung) dan mihrab yang didesain dengan konsep desain modern kontemporer (mihrab masjid Al Irsyad Kota Baru Parahyangan), kemudian diujikan kepada responden untuk mengukur respon persepsi melalui kuisioner dalam bentuk semantik diferensial. Subjek penelitian akan melakukan perbandingan berdasarkan persepsi pribadi mereka terhadap dua konsep desain dan responnya dihitung dan dianalisa dengan metode Pair Test-Wilcoxon Hasil penelitian diharapkan ini dapat menjadi rujukan bagi pada konsep perancangan desain interior terutama untuk perancangan desain mihrab masjid yang memiliki kecenderungan lebih sesuai bagi masyarakat saat ini, sehingga dapat mendukung perkembangan keilmuan desain tempat peribadatan, sehingga desain masjid terutama bagian mihrabnya tidak selalu berpatokan kepada budaya Arab sebagai cikal bakal arsitektur Islam. Dan desain fasilitas ibadah terutama mihrab dan masjidnya di Indonesia dapat berkembang dengan mengangkat ciri khas dan potensi identitas lokal tanpa kehilangan esensi nilai-nilai Islami.
PERANCANGAN SISTEM PENGHANCUR SAMPAH
Peneliti
Program Studi
SISTEM KOMPUTER - S1
Deskripsi/Abstrak
Dengan kemajuan teknologi sekarang ini tidaklah susah untuk merancang suatu alat yang dapat berfungsi memudahkan masyarakat yang tinggal diperkotaan untuk mengatasi limbah sampah. Sistem ini diadopsi dari mesin cuci dengan menggunakan sensor ultrasonik dan pemanas dengan temperatur yang sangat tinggi. Sensor ultrasonik berfungs mendeteksi gundukan sampah, jika volume sampah yang terdapat di dalam wadah penampungan sudah mencapai ambang batas yang telah ditentukan maka mikrokontroler akan melakukan penghancuran sampah secara otomatis. Konsep kerja alat ini diadopsi dari mesin cuci bedanya motor yang digunakan menggunakan pisau penghancur seperti blender yang akan menghancurkan sampah-sampah yang telah dimasukkan ke dalam tabung penampungan sampah dengan ketinggian sekitar 50 cm yang terbuat dari bahan fiber. Digunakan bahan ini agar dengan mudah dapat dibersihkan serta anti karat selain itu bahan ini mudah didapat. Alat ini juga dilengkapi dengan sensor ultrasonik untuk mengatur buka/tutup dari penutup sampah tersebut dan juga akan melakukan proses penghancuran sampah secara otomatis layaknya mesin cuci, yang tersisa (yang dihasilkan) berupa butiran-butiran sampah seperti pasir.
PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY UNTUK MENINGKATKAN STRATEGI PELAYANAN OBAT DI APOTEK K-24 (STUDI KASUS APOTEK K-24 ANTAPANI)
Peneliti
Program Studi
TEKNIK INDUSTRI - S1
Deskripsi/Abstrak
Apotek K-24 merupakan salah satu apotek yang memberikan pelayanan pembelian obat selama 24 jam dengan harga tetap. Persaingan pada ruang pasar khususnya pada ruang pasar dimana Apotek K-24 berkompetisi menjadi tidak sehat. Strategi persaingan yang terjadi diantara apotek adalah strategi diferensiasi, dimana masing-masing apotek saling menunjukkan keunggulannya. Faktor-faktor yang menjadi kompetisi diantara ke empat apotek tersebut yaitu : harga, kelengkapan obat, jumlah staf, staff scheduling, waktu pelayanan, kerjasama praktek dokter, keberadaan apoteker, pelayanan delivery service, kemudahaan pembayaran, kebersihaan toko, kenyamanan ruang tunggu dan fasilitas parkir Akibatnya strategi ini, semakin banyak perusahaan ke jalur persaingan yang saling menghancurkan, saling membunuh dan berdarah-darah yang diistilahkan sebagai red ocean. Tujuan penelitian ini adalah merancang strategi pelayanan yang berfokus untuk menciptakan ruang pasar yang tidak diperebutkan melalui proses inovasi nilai. Proses inovasi nilai dilakukan melalui metode pendekatan blue ocean strategy dengan menggunakan dua alat analisis yaitu kanvas strategi dan ERRC grid. Kanvas strategi berfungsi sebagai alat visualisasi terhadap penawaran yang dilakukan pada faktor kompetisi yang ada, sedangkan ERRC Grid berfungsi sebagai langkah strategis perusahaan untuk menciptakan segmen pasar yang baru. Hasil proses inovasi nilai menunjukkan bahwa pada rancangan strategi yang baru, perusahaan mengeliminasi dan mengurangi beberapa faktor yang dianggap tidak penting dalam kompetisi. Nilai manfaat ditingkatkan dengan cara menambahkan fasilitas kerjasama dengan program pemerintah didalam pelayanan kesehatan dan memberikan kartu member yang berfungsi sebagai kartu diskon, dan konsultasi kesehatan gratis. Akhirnya, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rancangan strategi perusahaan yang baru telah memenuhi ke dalam tiga ciri blue ocean strategy dalam menciptakan ruang pasar yang tidak diperebutkan yaitu fokus, divergensi, dan moto yang memikat.
PENGUKURAN BEBAN KERJA PADA MANAGERIAL LEVEL DAN SUPERVISORY LEVEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEFENCE RESEARCH AGENCY WORKLOAD SCALE (DRAWS)((STUDI KASUS DI DEPARTEMEN UHT PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO, TBK )
Peneliti
Prof. Dr. Ir. H. M. Yani Syafei, M.T, CSBA.
Program Studi
TEKNIK INDUSTRI - S1
Deskripsi/Abstrak
Measurement of workload is a technique to get information about the efficiency and effectiveness of an organizational unit, or office holders through a process of research and assessment. It is conducted by using job analysis, workload analysis or other management techniques. PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co., Tbk is manufacturer of the food and beverage. The company is always trying to meet the needs of consumers by creating products with high quality and competitive price. The high stress level perceived by Managerial Level and Supervisory Level become an important reason for the Department of Ultra High Temperature (UHT) to conduct workload analysis. By measuring the employees workload, it will be known whether the workload of an employee is optimal load or overload. This situation will affect the human-performance (employee). Based on calculations by the DRAWS method is yielded the average workload score for Managerial Level of 67.37% (in the overload category), while the dominant workload variable in Central Demand (CD) is 41.60%, the distribution of the mental workload is 72.60% and physical workload is 27.40%. While for Supervisory Level is yielded the average workload score of 64.59% (in the overload category) ), where the dominant workload variable in Central Demand (CD) is 33.63%, the distribution of the mental workload is 55.10% and physical workload is 44.90%. Therefore the perceived mental workload of Supervisory Level is still relatively comparable compared to physical workload, and in contrast to the perceived Managerial Level which is dominated by mental workload.
PERANCANGAN ALAT BANTU PENGECEKAN FUSE BOX DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT
Peneliti
Prof. Dr. Ir. H. M. Yani Syafei, M.T, CSBA.
Program Studi
TEKNIK INDUSTRI - S1
Deskripsi/Abstrak
PT XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif untuk kendaraan bermotor roda dua atau roda empat. Banyaknya peningkatan permintaan produk dari customer menuntut perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik terutama kualitas pada produk itu sendiri. PT XYZ sering terjadi banyak komplain konsumen terhadap produk Fuse Box X yang tidak berfungsi pada bagian busbar A dan busbar B saat di assembly oleh customer dalam 3 bulan terakhir mulai bulan Maret – Mei 2017. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan penulis mengusulkan perlu diadakannya alat bantu pengecekan yang mampu mendeteksi bahwa Busbar A dan Busbar B sudah terpasang dengan rapat pada produk Fuse Box X. Metode yang mampu untuk menganalisa kebutuhan konsumen salah satunya adalah dengan menggunakan QFD (Quality Function Deployment). Berdasarkan HOQ didapatkan tiga kriteria respon teknis terbesar yaitu terdiri dari mengeluarkan suara dari Buzzer 12 Volt, mendeteksi produk dengan lampu LED, dan komponen listrik tertutup rapat oleh casing PVC. Kemudian dilakukan proses perancangan alat bantu pengecekan Fuse Box X sampai dengan pengujian alat. Dengan menggunakan uji hipotesis dua proporsi populasi independen menyatakan proporsi defect menurun sebesar 34,78% setelah menggunakan alat bantu pengecekan Fuse Box X lebih kecil 6,11% dibandingkan dengan sebelumnya 40,89% (tanpa alat bantu pengecekan).