Kuliah Umum: Merangkai Iman dan Ilmu: Menyelami Harmoni Agama dan Sains
Peneliti
Assoc. Prof. Usep Mohamad Ishaq, S.Si., M.Si., Ph.D.
Deskripsi
Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan ini, peran ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi semakin sentral dalam membentuk peradaban. Di sisi lain, agama tetap menjadi fondasi moral dan spiritual yang menuntun arah kehidupan manusia. Keduanya—agama dan sains—sering kali dipersepsikan sebagai dua entitas yang saling bertentangan, padahal keduanya memiliki potensi besar untuk saling melengkapi dan memperkaya pandangan manusia tentang kehidupan dan alam semesta. Kuliah umum bertajuk “Merangkai Iman dan Ilmu: Menyelami Harmoni Agama dan Sains” diselenggarakan sebagai ruang intelektual untuk menjembatani dialog antara dua kutub penting ini. Kuliah umum ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam perkuliahan Agama Islam di Institut Teknologi Bandung (ITB), sebuah mata kuliah wajib yang bertujuan tidak hanya memberikan pemahaman konseptual tentang Islam, tetapi juga menanamkan kesadaran etis dan spiritual di tengah dinamika akademik dan profesional mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa melihat kembali relasi antara iman dan ilmu dari perspektif yang lebih luas, rasional, dan kontekstual. Bahwa menjadi insan akademik tidak berarti meninggalkan nilai-nilai keimanan; sebaliknya, keilmuan dapat menjadi sarana untuk mendekat kepada Tuhan, dan iman dapat menjadi cahaya dalam menuntun arah penggunaan ilmu. Dalam sejarah peradaban Islam, kita dapat menemukan banyak tokoh yang menjadi simbol keberhasilan integrasi antara agama dan sains. Nama-nama seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dan Ibnu Al-Haytham adalah contoh bagaimana para ilmuwan Muslim terdahulu tidak melihat kontradiksi antara iman dan ilmu, tetapi justru menganggap keduanya sebagai bagian dari pengabdian kepada Tuhan. Pandangan dunia Islam klasik melihat ilmu sebagai amanah yang harus dipelajari dan digunakan untuk kemaslahatan umat manusia. Warisan intelektual ini masih relevan untuk dikaji dan dijadikan inspirasi dalam menjawab tantangan dunia modern, di mana etika dan orientasi spiritual sering kali terabaikan dalam geliat perkembangan teknologi. Di tengah era globalisasi dan digitalisasi yang pesat saat ini, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut tidak hanya cakap dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki pijakan nilai yang kuat. Kemampuan berpikir kritis, inovatif, dan kolaboratif perlu disertai dengan integritas moral dan spiritualitas yang matang. Oleh karena itu, memahami bagaimana agama dan sains dapat berjalan selaras merupakan bekal penting bagi mahasiswa dalam menjalani kehidupan akademik dan profesional yang berkeadaban. Melalui kuliah umum ini, mahasiswa diajak untuk berdialog dan merefleksikan ulang posisi mereka sebagai insan berilmu dan beriman. Diskusi yang dihadirkan akan membahas berbagai sudut pandang, mulai dari filosofi hubungan agama dan sains, peran sains dalam menguatkan keimanan, hingga etika Islam dalam penggunaan teknologi. Narasumber yang dihadirkan adalah sosok yang memiliki kompetensi dalam bidang keilmuan sekaligus pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai keislaman, sehingga diharapkan mampu memberikan wawasan yang menyeluruh dan inspiratif. Selain menjadi sarana pengayaan materi kuliah, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memperkuat ikatan intelektual dan spiritual dalam komunitas akademik ITB. Mahasiswa diharapkan tidak hanya memperoleh pemahaman kognitif, tetapi juga terdorong untuk mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam proses belajar, berorganisasi, dan kelak dalam dunia kerja. Dengan demikian, kuliah umum “Merangkai Iman dan Ilmu: Menyelami Harmoni Agama dan Sains” bukan hanya sekadar acara akademik, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam membangun paradigma keilmuan yang utuh—yang tidak memisahkan antara akal dan hati, antara laboratorium dan tempat ibadah, antara pencarian kebenaran ilmiah dan pencarian makna hidup yang hakiki. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi titik tolak bagi mahasiswa untuk menjadi insan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan etis.
Detail Abdimas
| Program Studi | : | SISTEM KOMPUTER - S1 |
|---|---|---|
| Outcome | : | Setelah mengikuti Kuliah Umum Agama Islam, mahasiswa diharapkan dapat mencapai beberapa hal penting di antaranya adalah: 1. Membangun pemahaman yang seimbang antara agama dan sains sebagai dua pilar penting dalam kehidupan manusia, serta menumbuhkan kesadaran bahwa keduanya dapat berjalan selaras. 2. Memberikan wawasan filosofis dan historis tentang kontribusi tokoh-tokoh Islam dalam pengembangan ilmu pengetahuan, serta relevansinya dalam konteks kekinian. 3. Mendorong mahasiswa untuk mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam aktivitas akademik dan profesional, sehingga menghasilkan insan berilmu yang berakhlak mulia. 4. Menanamkan kesadaran etis terhadap perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan moral. 5. Memfasilitasi dialog intelektual dan spiritual yang memperkaya perspektif mahasiswa dalam memahami realitas hidup melalui pendekatan interdisipliner antara agama dan ilmu |
| Tahun | : | 2025 |
| Tanggal Pelaksanaan | : | 2025-05-17 - 2025-05-17 |
| Jenis Abdimas | : | Kegiatan Insidental (Kurang dari 1 bulan) |
| Kategori Kegiatan | : | Memberi latihan/ penyuluhan/ penataran/ ceramah pada masyarakat. Insidental |